Minggu, 30 Desember 2007

TUBERKULOSIS (TBC)

TUBERKULOSIS PARU
Patologi
1.Tuberkulosis primer
Penularan tuberkulosis karena kuman dibatuKkan atrau dibersinkan kEluar menjadi droplet nuclei dalam udara,biasanya menular melalui jalan napas.
2.Tuberkolosis post-primer
Kuman yang dormant pada tuberkulosis primer akan muncul bertahun-tahun dan menyebabkan tuberkolosis dewasa ( tuberkulosis post-primer ),dalam waktu 3-10 minggu menjasdi tuberkel.
Klasifikasi tuberkulosis
1. – Tuberlulosis primer
– Tuberkulosis post –primer
2. Tuberkolosis paru aktif,non aktif
3. * Tuberkulosis Minimal
* Moderately advanced tuberculosis
* Far advanced tuberculosis

Gejala-gejala Klinis
1. Demam
2. Batuk
3. Ssak napas
4. Nyeri dada
5. Malaise
Pemeriksaan
1. Pemeriksaan fisis
2. Pemeriksaan radiology
3. Periksaan laboratorium
• Darah
• Sputum
• Tes tuberculin

Jenis-jenis Obat yang di pakai
1. Obat primer
• Isonhiazid
• Rifampisin
• Pirazinamid
• Streptomisin
• Etambutol
2. Obat Sekunder
• Etionamid
• Protionamidsikloserin
• Kanamisin
• P.A.S.( Para Amino Salicyclic acid )
• Tiasetazon
• Viomisin
• Kepreomisin
Dosis Obat

Nama Obat
Dosis Harian
BB<50Kg


BB>50 Kg
Dosis berkala
2-3x seminggu
Isoniazid 400 mg 400 mg 600-900 mg
Rifampisin 450 mg 600 mg 600 mg
Pirazinaid 1.500 mg 2.000 mg 2.000 mg
Streptomisin 750 mg 1.000 mg 1.000 mg
Etambutol 1.000 mg 1.000 mg 2 2,5 mg
Etionamid 500 mg 750 mg ………….
P.A.S. 9 mg 10 mg ………….



Efek samping Obat
Dalam pemakaian obat- obat anti tuberkolosis tidak jarang ditemukan efek samping yang mempersulit sasaran pengobatan. Bila efek samping ini ditemukan mungkin obat anti tuberkolosis yang bersangkutan amsih dapat diberikan dalam dosis terapeutik yang kecil. Tapi apabila obat ini sangat mengganggu obat anti tuberkolosis yang bersangkutan harus dihentikan pemberianya dan pengobatan tuberkolosis dapat diteruskan dengan obat lain. Perlu diketahui bahwa semua obat mempunya efek samping yang kadarnya berbeda- beda pada tiap individu.

Evaluasi pengobatan
a. Klinis biasanya penderita dikontrol setiap 2 minggu, selanjutjya setiap 2 minggu selama sebulan dan seterusnya sekali sebulan sampai akhir pengobatan . secara klinis hendaknya adanya pembaikan dari keluhan-keluhan penderita seperti; batuk-batuk berkurang, batuk darah hilang, nafsu makan bertambah,bb meningkat dll.
b. Bakteriologis Bisasanya setelah 2-3 minggu pengobatan ,sputum BTA mulai jadi negative.
c. Radiologis Evaluasi radiologist juga diperlukan untuk meihat kemajuan terapi.jika keluhan penderita tetap tidak berkurang ( misalnya tetap batuk-batuk ) dengan pemeriksaan radiologist dapat dilihat keadaan tubrrkolosis parunya atau adakah penyakit lain yang menyertainya .