Minggu, 30 Desember 2007

KANKER PARU


KANKER PARU

Epidemiologi
• Penyebab kematian paling sering baik pada laki-laki maupun perempuan di Amerika SerikaT lebih kArena 180.000 kasus baru / tahun.

Faktor Resiko
• Merokok: 85% dari seluruh kanker paru terdapat pada perokok. Karsinoma sel skuamosa dan sel small muncul hampir secara eksklusif pada perokok; adenokarsinoma dapat juga terjadi pada yang bukan perokok. Hubungan efek dengan dosis secara kasar bersifat linear antara jumlah rokok yang diisap dan risiko karsinoma paru
• Asbestos: apabiia dikombinasikan dengan merokok, secara sinergis akan T risiko karsinoma paru
• Radon: risiko terhadap populasi umum belum jelas

Skrining
• Tidak ada bukti manfaat terhadap skrining dengan rontgen foto toraks atau sitoiogi sputum bahkan pada subgrup yang berisiko tinggi
• Data terakhir menunjukkan bahwa CTscan toraks mungkin merupakan suatu sarana skrining yangefektif (Lancet 354: 99, 1999)

Patologi
• Kanker paru sel non-small
Adeno karsinoma : -35% dari karsinoma paru
Karsinoma sel skuamosa : -30% dari karsinoma paru
Karsinoma sel besar : - 10% dari karsinoma paru
• Kanker paru sel small : - 25% dari kanker paru.

Manifestasi Klinis
• - 1 5% terdeteksi secara kebetulan dari foto rontgen toraks
• Endobronkial; batuk, hemoptisis, dispnu, mengi, pneumonia pasca-obstruktif. Lebih sering dengan sel skuamosa dan sel small (lokasi sentral) dibandingkan adenokarsinoma atau sel fans? (perifer)
• Efusi pleura
• Penyebaran regional: suara parau (nervus laringeal rekuren), disfagia (esofagus)
Sindrom Pancoast: tumor apikal -> sindrom Horner, nyeri bahu, pleksopati brakialis
Sindrom vena kava superior: tumor sentral -> kompresi eksternal pada vena kava superior efusi perikardium
• Sindrom paraneoplastik
Endokrin
ACTH (sel small) -* sindrom Gushing
PTH-rp (sel skuamosa) -> hiperkalsemia
ADH (sel small) -> SIADH
Kutaneus : jari tabuh, osteoartropati paru hipertrofi (poliartritis simetrik dan periostitis proliferatif pada tulang panjang), akantosis nigrikans, dermatomiositis
Neurologik (biasanya sel small): Eaton-Larnbert, neuropati perifer, ensefalopati limbik keadaan hiperkoagulasi (adenokarsinoma)

Lokasi metastasis
• Hepar, adrenal, otak, tulang, kelenjar getah bening

Pemeriksaan diagnostic
• Pencitraan : foto rontgen toraks, CTscan toraks (potongan harus meluas hingga hepar dan adrenal)
• Janngan: bronkoskopi (untuk lesi sentral), biopsijarum yang dipandu CT (untuk lesi perifer), mediastinoskopi (metode terbaik untuk evaluasi peritrakeal dan kelenjargetah bening subkarina), pembedahan toraskopik yang dibantu video (VATS, untuk evaluasi pleura dan lesi perifer), torakosentesis, sitoiogi sputum (untuk lesi sentral)

Langkah Penentuan Stadium (kecuali stadium IV saat diagnosis)
• Foto rontgen toraks, CTscan toraks, mediastinoskopi atau VATS (apabiia ada pembesaran kelenjar getah bening pada CTscan toraks).
• C.Totnk (? Hanya jika ditemukan gangguan neurologi fokal pada pemeriksaan, hepar, dan adrenal; bone scan.
• Torakosentesis apabiia terdapat efusi pleura
• Uji fungsi paru dengan perhitungan rasio ventilasi clan perfusi secara kuantitatif apabiia penatalaksanaan meliputi rtsoksi pombedahan