Minggu, 30 Desember 2007

KANKER KOLOREKTAL

KANKER KOLOREKTAL
Epidemologi
• Penyebab kematian akibat kankertersering ketiga di Amerika Serikat.

Faktor Resiko
• Polip adenomatosa: progresivitas menjadi karsinoma < 1 %, T risiko perubahan menjadi polipbesar (> 2,5 cm), vilosa, bertangkai
• Penyakit peradangan usus
• Genetik (5-20% dari kanker kolorektal adalah herediter)
sindrom poliposis: poliposis familial, sindrom Gardner, sindrom Turcot
kanker kolorektal non-poliposis herediter (H NPCC, Hereditary Non-po/ypos/s Co/orecta/ Cancer): Lync I (hanya kolon), Lynch II (kolon, ovarium, payudara, endometrium)

Skrining (setelah usia 50 tahun)
• Uji darah samar feses (N£ng;/Mec/328:1365,1993 dan Lancet348:1467dan 1472,1996)
• Endoskopik periodik: ? sigmoidoskopi flcksibol tiap 3-5 tahun vs. kolonoskopi (N Engll Me(l 326:653, 1992)

Patologi
• Polip adenomatosa -* ganas
• 2/3 kolon distal (sigmoid hingga rektum), 1/3 kolon proksimal dan Iransversum

Manifestasi klinis
• Kolon desendens: perubahan pola defekasi, obstruksi, nyeri kolik pada abdomen, hematokezia
• Kolon asendens: anemia defisiensi zat besi, nyeri abdomen yang tumpul dan tidak jelas (biasanya tidak disertai dengan obstruksi karena diameter lumen yang lebar dan feses yangencer) » Bakteremia Strep, faovis

Diagnosis
• Pemeriksaan colok dubur
• Kolonoskopi
• CTscan

Langkah penentuan stadium (kecuali stadium IV saat diagnosis)
• CT scan abdomen dan pelvis
• Uji fungsi hepar, foto rontgen toraks
• Informasi terbaik untuk penentuan stadium diporoleh saat operasi
• CEA: petanda tumor yang meningkat pada kanker kolon (dan keganasan lain termasuk payudara, paru, dan pankreas) yang sebaiknya dipergunakan hanya pada pas/en dengan riwayat karsinoma kolon untuk mencari rekurensi atau untuk mengikuti respons terhadap pengobatan.