PENGOBATAN TUBERKOLOSIS MUTAHIR
PRINSIP PENGOBATNAN TUBERKOLOSIS
Aktivitas obat
Terdapat dua macam sifat/aktifitas obat terhadap tuberkolosis yaitu
1. Aktifitas bakteritis
Disini obat bersifat membunuh kuman-kuman yang sedang tumbuh (metabolismenya masih aktif).Aktivitas bakteritis biasanya diukur dari kecepatan obat tersebut membunuh atau melenyapkan kuman shingga pada pembiakan akan didapatkan hasil yang negative (2 bulan dari permulaan pengobatan)
2. Aktivitas seterrilisasi
Disini obat bersifat membunuh kuman-kuman yang pertumbuhanya lambat (metabolismenya kurang aktif). Aktifitas seterilisasi diukur dari angka kekanbuhan setelah pengobatan dihentikan.
Dari hasil percobaan pada binatang dan pengobatan pada manusia ternyata :
• Hampir seua obat anti tuberkolosis mempunyai sifat bakteritis kecuali etabutol dan tiasetazon yang hanya bersifak bakteriosetatik dan masih berperan untuk terjadinya resistensi kuman terhadap obat,
• Rifampisin dan pirazinamid mempunyai sifat aktivitas seterilisasi yang baik sedangkan INH dan streptomisin urutan yang lebih bawah.
Dalam aktifitas bakterisid :
Rifampisin dan INH disebut bakterisid yang lengkap oleh karena obat ini dapat masuk keseluruh populasi kuman.Kedua obat ini masing-masing mendapat nilai Saturday Pirazinamid dan Streptomisin masing-masing hanya mendapat nilai setengah,karena hanya bekarja dalam lingkungan asam sedangkan streptomisin dalam lingkungan basa.
Etabutol dan tiasetazon tidak mendapat niali.
Panduan Obat
Dengan menggunakan panduan obat ini kemungkinan resistensi awal dapat diabaikan karena:
- jarang ditemukan resistensi terhadap dua macam obat atau lebih.
- Pola resistensi yang banyak ditemukan ialah terhadap INH.
Tetapi belakangan ini di beberapa Negara banyak terdapat resistensi terthadap lebih dari satu obat (multi drug resistance ) terutama terthadap INH dan rifampisin .
I. Obat Primer
1. Isoniazid
2. Rifampisin
3. Pirazinamid
4. Streptomisin
5. Etabutol
II. Obat Sekunder
1. Kanamisin
2. PAS (Para Amino Salicylic acid)
3. Tiasetazon
4. Etionamid
5. Protionamid
6. Sikloserin
7. Viomisiun
8. Kapreomisin
9. Amikasin
10. Ofloksasin
11. Siprofloksasin
12. Klofazimin
DOSIAS OBAT
Nama Obat Dosis Harian Dosis berkala
BB < 50Kg BB > 50Kg 3x seminggu
Isoniazid 300 mg 400 mg 600 mg
Rifampisin 450 mg 600 mg 600 mg
Pirazinamid 1.500 mg 2.000 mg 2-3 g
Sterptomisin 750 mg 1.000 mg 1.000 mg
Etambutol 750 mg 1.000 mg 1-1,5 mg
Etionamid 500 mg 750 mg -
PAS 9 g 10 g -
EFEK SAMPING OBAT
Adapun efek samping dari obat-obat tersebut adalah
INH :
- neoropati perifer. Ini dapat dicegah dengan pemberian vitamin B6,
- hepatotoksik
Rifampisin :
- sindrom flu
- hepatotoksik
Streptomisin :
- nofrotoksik
- gangguan nevrus VII cranial
Etabutol :
- neoritis optika,
- nefrotoksik
- skin rash /dermatitis
Etionomid :
- hepatotosik
- gangguan pencernaan
-
PAS :
- hepetotoksik
- gangguan pencernaan