Minggu, 30 Desember 2007

ARTRITIS DEPOSISI KRISTAL

• ARTRITIS DEPOSISI KRISTAL •

Definisi
• Penyakit metabolik yang disebabkan deposisi urat yang abnormal (monosodium urat monohidrat)
• “Artritis gout” = serangan hebat artritis artikular dan peri-artikular yang akut atau rekuren karena “mikrotofi”
• “tofi” = defosit nodular kristal urat  reaksi benda asing; khususnya setelah  10 tahun mengalami artritis gout

Patogenesis
• Akut : fagositosis kristal urat  melepaskan mediator peradangan
• Kronis : granuloma benda asing yang mengelilingi sebuah inti kristal urat; peradangan tofaseus kronis pada jaringan artikular dan periartikular

Epidemiologi
• Lebih sering pada laki-laki dibandingakan perempuan; puncak insiden pada dekade ke-5
• Penyebab artritis inflamatorik paling sering pada laki-laki berusia lebih dari 30 tahun
• Jarang pada perempuan pramenopause (estrogen meningkatkan eksresi asam urat di ginjal), sehingga untuk mengkonfirmasi diagnosis gout, tentukan penyebab hiperurisemia sekunder (lihat di bawah)
• Faktor predisposisi : obesitas, hipertrigliseridemia, diabetes melitus

Etiologi
• Asam urat (uric acid, UA) merupakan produk akhir katabolisme purin dan diksresi melalui ginjal. Kadar serum menunjukkan keseimbangan antara produksi dan eksresi asam urat.

Manifestasi klinis
• Artritis akut : onset mendadak, sering pada malam hari (nokturnal), artritis monoartikular yang nyeri lokasi : MTP ibu jari (“podagra”), kaki, pergelangan kaki, lutut
Kadang-kadang poliartikular (pada perempuan lebih sering daripada laki-laki) kulit diatasnya hangat, tegang, merah kehitaman, demam
Pencetus : perubahan UA cepat; kelebihan purin atau alkohol; infeksi; diuretik, dehidrasi
Pemulihan : hilang dalam 3-10 hari dengan deskuamasi dan pruritus menutupi daerah yang terkena
• Gout interkritikal : interval diantara serangan selama kristal urat dapat diaspirasi dari sendi
• Tofi : nodul subkutan pada nodus Heberden, sinovium, tulang subkondral, atau tendon Achilles; lebih jarang pada dinding aorta, katup jantung, kelopak mata, kartilago nasal dan pinna aurikularis.
• Bursitis : olekranon, patela
• Artritis kronis : deformitas nyata, kehilangan fungsi, kecacatan
• Ginjal : batu asam urat; nefritis gout (deposit interstisial)
Pemeriksaan diagnosis
•  asam urat, namun bisa salah dan tidak membuat diagnosis serangan akut
• Artrosentesis
Mikroskop polarisasi  kuning terang, berbentuk jarum, kristal birefringent pada sisi negatif
(negatively birefringent crystals) (paralel terhadap sumbu yang ditandai pada polarisasinya), intra- atau ekstraselular
Hitung leukosit 20.000-100.000/mm3, > 50% PMN
Infeksi dapat ditemukan bersamaan dengan serangan akut, jadi selalu periksa kultur dan pewarnaan gram.
• Radiografi
Awal  menunjukkan pembengkakan jaringan lunak; bermanfaat untuk menyingkirkan kondrokalsinosis atau perubahan septik
Lambat  erosi tulang dengan tepi yang sklerotik, kalsifikasi

Penatalaksanaan kronis
• Gout interkritikal :  produksi asam urat dengan menghindari makanan yang tinggi purin (seperti : daging, buncis, kacang-kacangan, bayam, bir);  alkohol; hindari dehidrasi; hindari obat hiperurisemik (seperti : diuretik, ASA)
• Profilaksis : kolkisin atau NSAID apabila serangan sering terjadi
• Menurunkan kadar serum asam urat dengan alopurinol (penghambat oksidase xantin) namun, jangan memulai terapi hingga 2-4 minggu setelah serangan akut karena perubahan konsentrasi serum asam urat dapat memicu terjadinya serangan.

Komplikasi
• Nefrolitiasis urat : insiden terbentuknya kembali batu rendah. Insiden meningkat dengan peningkatan eksresi asam urat, PH urine menurun, riwayat keluarga atau diri sendiri pernah memiliki batu asam urat. Profilaksis dengan dilusi pada saluran kemih dan alkalinisasi serta alopurinol.
• Gagal ginjal akut : dapat terjadi setelah pelepasan massif asam urat yang berlangsung pada pasien yang telah menjalani pengobatan karena kelainan mielo- atau limfoproliferatif (seperti : sindrom lisis tumor). Profilaksis dengan dilusi pada saluran kemih dan alkalinisasi serta allopurinol.